Berburu =::> Milky Way <::= Sang Bima Sakti

By :
Hamid Mukhlis
2 Mei 2014 pukul 0:50

Beberapa malam yang lalu saya coba untuk meng-capture salah satu fenomena angkasa malam yaitu Milky Way atau yang sering disebut dengan kabut susu Bima Sakti. dari beberapa literatur dan artikel bebas yang saya temukan dari hasil Googling, milky way dapat terlihat tidak sepanjang tahun, bulan-bulan yang ideal untuk melihat fenomena ini adalah kisaran bulan April-Agustus. Mengapa? Pada bulan-bulan ini, bumi merubah posisi kemiringannya kearah selatan, sehingga matahari terlihat lebih condong disebelah utara katulistiwa. konsekuensinya adalah gugusan bintang yang berada di belahan bumi bagian selatan menjadi terlihat.

Milky Way sendiri (dari yang saya baca) sebenarnya merupakan gugusan/kumpulan dari milyaran bintang yang ada di galaksi kita ini, yaitu galaksi bima sakti yang posisinya nampak berada di belahan bumi bagian selatan. mungkin pembaca yang menyukai fotografi ada yg ingin tahu bagaimana cara memotret penampakan ini. Saya akan mencoba membagikan pengalaman saya sebelumnya (mungkin pengalaman saya tidak sama dengan pengalaman teman-teman yang lain, jika ada yang ingin menambahkan dengan senang hati dipersilakan, untuk menambah referensi wawasan kita bersama):

MEMPERSIAPKAN ALAT
Untuk memotret Milky Way ini alat yang paling utama adalah kamera, hehe. karena jika kita ingin memotret tapi tanpa kamera ya saya rasa hanya akan jadi angan-angan saja :P. Semua jenis kamera saya rasa bisa, Baik itu DSLR, Poket, Maupun HP atau Tab. syaratnya kamera tersebut memiliki fitur MANUALu untuk mengatur Shutter, Apertur, dan ISO. Jika belum paham tentang tiga jenis yang saya sebutkan tadi silakan Googling saja. setelah kamera ditangan, selanjutnya yang dibutuhkan adalah tripot, karena kita akan memotret dengan menggunakan teknik long eksposure (jika belum paham tentang teknik ini silakan googling saja). Jika tidak ada tripot ya bisa minjam punya teman atau diakali dengan di ganjal di atas batu atau benda apa saja yang bisa menahan kamera secara stabil.

MilkyWay memiliki cakupan langit yang cukup luas, sehingga saya menyarankan untuk menggunakan lensa yang memiliki kemampuan untuk menjangkau sudut yang lebar. saya pernah memotret menggunakan lensa Kit dengan panjang fokal 18mm, namun ternyata kurang maksimal karena hanya sebagian kecil saja dari bagian MilkyWay yang berhasil ter-capture.

Untuk pengaturan kamera saya menggunakan ISO yang cukup tinggi sekitar 1000-2000. Kemudian setting aperture pada angka terkecil atau bukaan paling lebar. kemudian atur shutter di angka 30 detik (bisa juga dengan menggunakan mode bulb, namun dikhawatirkan jika eksposur terlalu lama alih-alih akan manghasilkan milkyway malah yang akan muncul adalah garis bintang atau star trail), ini dimaksudkan agar kamera dapat menangkap cahaya dari bintang dengan lebih maksimal.

MENENTUKAN LOKASI DAN POSISI
Untuk memotret fenomena ini pilihlah situasi dimana cuaca dalam keadaan cerah sekali dan kondisi langit malam sedang dalam keadaan bulan mati. Kemudian sebisa mungkin hindari tempat-tempat yang memiliki banyak cahaya karena tempat-tempat seperti ini-yang memiliki banyak cahaya- akan mengganggu penampakan cahaya bintang dilangit. Kemudian hindari posisi memotret Milky Way yang menghadap kearah kota yang memiliki highlight. Tau maksudnya? misalnya nih, saya yang berada di daerah jogja ingin memotret Milkyway yang berada di belahan bumi selatan, saya akan menghindari memotret dari daerah sleman/daerah2 lain yang berada di sebelah utara kota jogja, karena cahaya-kita biasanya masih nampak cukup terang terlihat dilangit. saya akan memilih mengambil posisi di sebelah selatan kota, misal dari daerah bantul atau lainnya yang penting dapat menghindari highlight cahaya dari kota yang nampak terang hingga ke langit malam (kecuali kota terlebih dahulu dilakukan pemadaman listrik PLN :P).

Setelah menentukan tempat pemotretan selanjutnya adalah menentukan posisi milky way di langit. Beberapa photografer biasanya mengalami kesulitan untuk menentukan posisi milky way atau biasa disebut dengan kabut susu Bima Sakti ini. terkadang mereka mengandalkan software atau apalah untuk membantu menentukan letaknya. Padahal dengan mata telanjang (saat langit benar2 cerah) kita sudah dapat melihat Milky Way ini. jika masih mengalami kesulitan kita bisa membuat patokan bahwa milky way ini memanjang dari ekor rasi skorpio hingga sekitar rasi layang-layang atau bintang pari di belahan langit bagian selatan. jika bisa melihat kedua rasi ini pasti akan menemukan MilyWay ini. memang tidak sepanjang musim selama setahun Milky Way ini akan muncul. biasanya posisi terbaik berada pada bulan2 antara april-Agustus. bagi yang ingin memotret, bulan2 ini adalah wktu terbaik. 

EKSEKUSI
Jika point nomor satu dan dua sudah percapai, ya langsung saja tempatkan kamera pada tempat yang dikehendaki, setelah siap ya tinggal jepret saja ke arah langit, maka jadilah Milky Way. Jika hasilnya masih belum maksimal ya silakan di ulangi lagi. Self timer atau dengan menggunakan shutter release bisa digunakan untuk mengurangi guncangan yang mungkin terjadi saat kira menekan tombol shutter.

POST PROCESSING
Setelah berhasil di capture yang tinggal masukkan saja ke software editing photo untuk mendapatkan hasil gambar yang lebih maksimal.

Demikian pengalaman yang bisa saya bagikan untuk memotret Milkyway ini. Semoga bisa memberi pencerahan dan jika ada yang ingin menambahkan, dengan senang hati dipersilakan. Selamat berburu photo

Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "Berburu =::> Milky Way <::= Sang Bima Sakti"

  1. itu gambar yang ambil agan? wah. .indah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan gan,, hehe itu foto punya temen sekantor saya,, artikelnya juga punya beliau,, saya baru belajar ngeblog belum punya banyak ilmu dan semoga artikelnya memotifasi.

      Hapus
  2. wah bagus gan,, tentunya harus persiapan matang ya

    BalasHapus
  3. Wah bagus ni artikel nya...Kembangkan lagi gan

    BalasHapus